Wednesday, February 26, 2014

proposal skripsi






"Pengaruh Timbal Balik Siswa Yang Di Beri Tugas Individu dan Tugas Kelompok Terhadap Kelulusan Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS SMA 2 TEBO”

                 Download disini


 Oleh : YuliYanto
Nim : A1A110011
Prodoi : Pendidikan Ekonomi
UNIVERSITAS JAMBI

 

KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobil’alamin, ash-sholatu wassalamu’ala Rosulillah. Atas segala rahmat, taufik dan hidayah Allah SWT, sehingga penulis mampu menyelesaikan proposal ini dengan judul : Pengaruh Timbal Balik Siswa Yang Di Beri Tugas Individu dan Tugas Kelompok Terhadap Kelulusan Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS SMA 1 TEBO”. Maksud dari penyusunan proposal  ini adalah untuk memenuhi syarat dalam mencapai Nilai Mata Kuliah Seminar Pendidikan Ekonomi Faklutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Jambi.
Dalam penyusunan proposal ini segala upaya telah penulis lakukan untuk terciptanya kesempurnaan tulisan ini. Dalam menyusun skripsi ini, penulis senantiasa mendapat bimbingan, bantuan dan petunjuk dari berbagai pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu kelancaran penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa proposal ini jauh dari sempurna, ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan. Akhir kata, semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi khasanah keilmuan. Amin.
Jambi,  Februari 2014

Penulis
  
  


Download disini
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Proses belajar adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara siswa dengan guru dan antara sesama siswa dalam proses pembelajaran. Pengertian interaksi mengandung unsur saling memberi dan menerima.
Hakekat belajar adalah suatu proses perubahan sikap, tingkah laku, dan nilai setelah terjadinya interaksi dengan sumber belajar. Sumber belajar ini selain selain guru dapat berupa buku, lingkungan, teknologi informasi dan komunikasi atau sesama pembelajar (sesama siswa). Sedangkan istilah mengajar dalam pengertiannya adalah kegiatan dalam menciptakan situasi yang mampu merangsang siswa untuk belajar. Dengan demikian belajar tidak harus merupakan proses transformasi pengetahuan dari guru kepada siswa. Proses itu merupakan proses pembelajaran. Tugas guru adalah menciptakan situasi siswa belajar. Berbagai pandangan tentang bagaimana belajar harus terjadi telah dilontarkan para ahli.
Menyangkut belajar aktif  Piaget tidak menunjuk hanya pada aksi luar yang ditunjukkan siswa. Ia mencontohkan yang digunakan oleh Socrates yaitu dengan metode socratik (utamanya Tanya jawab) untuk mengkondisikan siswa dalam situasi aktif mengkonstruksi sendiri pengetahuannya. Tugas guru adalah mengungkap apa yang telah dimiliki siswa dan dengan penalarannya dapat bertanya secara tepat pada saat yang tepat pula sehingga siswa mampu membangun pengetahuannya melalui penalaran berdasar pengetahuan awal yang dimiliki siswa tersebut. Bahkan jawaban benar bukan merupakan tujuan utama. Yang utama ialah bagaimana siswa dapat memperkuat penalaran dan meyakini kebenaran proses berpikirnya yang tentunya akan membawa kejawaban yang benar. Hal ini selaras dengan : “penilaian yang berprinsip menyeluruh”, yaitu penilaian yang mencakup proses dan hasil belajar, yang secara bertahap menggambarkan perubahan tingkah laku.
Menurut As’ari (2000) perilaku pembelajaran ekonomi yang diharapkan yaitu, pemberian informasi, perintah dan pertanyaan oleh guru mestinya hanya sekitar 10% sampai dengan 30 % selebihnya berasal dari siswa. Siswa mencari informasi, mencari dan memilih serta menggunakan sumber informasi, siswa mengambil insiatif lebih banyak, siswa mengajukan pertanyaan, siswa berpartisipasi dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajarana, ada penilaian diri dan ada penilaian sejawat.
Dengan demikian pembelajaran ekonomi yang bermutu akan terjadi jika proses belajar yang dialami siswa dan proses mengajar yang dialami oleh guru adalah efektif. Dalam penilaian, efektifitas proses belajar mengajar haruslah ditinjau keefektifan komponen yang berpengaruh dalam pembelajaran. Misalnya siswa termotivasi untuk belajar, materinya menarik, tujuannya jelas, dan hasilnya dapat dirasakan mannfaatnya. Untuk memperoleh hasil belajar ekonomi yang optimal perlu didukung oleh kerangka umum kegiatan belajar yang mendukung berlangsungnya proses belajar, yang dikenal sebagai struktur pengajaran ekonomi. Struktur pengajaran ini memuat 1). Pendahuluan, 2). Pengembangan, 3). Penerapan dan, 4). Penutup. Kesiapan siswa dalam belajar disiapkan guru selama tahap pendahuluan, baik dengan memberikan motivasi, maupun revisi atas kemungkinan bahan yang telah mereka pelajari namun ada miskonsepsi sebagai apersepsi bagi konsep atau prinsip baru yang akan dipelajari dalam tahap kedua. Tahap pengembangan merupakan tahap utama dalam hal siswa belajar materi baru. Sesuai prinsip belajar aktif, maka tahap ini perlu dikembangkan melalui optimalisasi proses pembelajaran, misalnya dengan teknik bertanya, penggunaan lembar kerja, diskusi dan lain sebagainya. Tahap ketiga, penerapan hal-hal yang dipelajari pada tahap kedua, tahap pelatihan serta penggunaan dan pengembangan penalaran lebih lanjut. Tahap terakhir dapat berisi pemantapan, merangkum berbagai hal yang telah dipelajari pada tatap muka yang baru berlangsung dan penugasan. Pada kegiatan merangkum pun untuk lebih membelajarkan siswa, guru dapat mengembangkan teknik bertanya.
Agar suatu kegiatan belajar mengajar menjadi suatu pembelajaran yang bermakna maka kegiatan belajar mengajar harus bertumpu pada cara belajar siswa aktif (CBSA). Chickering dan Gamson (Syariffudin,2009) mengungkapkan bahwa dalam belajar aktif siswa harus melakukan sesuatu yang lebih dari sekedar mendengarkan, untuk bisa terlibat aktif para siswa itu harus terlibat dalam tugas yang perlu pemikiran tingkat tinggi seperti tugas analisis, sintesis, dan evaluasi. Oleh karena itu dalam rangka mewujudkan CBSA guru harus berusaha mencari metode mengajar yang dapat menyebabkan siswa aktif belajar.
Diantara sekian banyak metode yang berkembang saat ini ada salah satu metode pengajaran yang memusatkan pengajarannya pada keaktifan siswa dan menekankan bahwa dalam pembelajaran siswa bebas berekspresi sehingga mereka merasa nyaman dan menarik dalam mengikuti pelajaran. Metode pengajaran itu disebut metode pengajaran resitasi. Metode resitasi adalah suatu metode pengajaran yang mengaktifkan siswa untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru setelah menjelaskan suatu materi. Tugas-tugas yang dimaksud disini adalah menyelesaikan soal-soal yang disusun dalam LKS yang dibagikan kepada setiap siswa. Dimana pengerjaan tugas itu dapat dikerjakan peserta didik di rumah ataupun di sekolah secara berkelompok maupun secara individual (Sumantri,2001:130).
Belajar kelompok mempunyai tujuan utama agar anak dapat bersosialisasi dan bekerjasama, terutama untuk kegiatan yang memerlukan pemecahan masalah bersama, seperti melakukan percobaan, berdiskusi, bermain peran,  juga untuk mendorong agar anak pemalu dan penakut mau berbicara. Anak-anak ini akan merasa aman jika berbicara dalam kelompok kecil daripada secara klasikal. Melatih anak belajar kelompok, berarti juga menyiapkan anak untuk menjadi dewasa yang bisa bekerjasama dengan orang lain. Dalam kenyataan hidup yang membuat manusia sukses adalah kemampuannya menerapkan kecerdasan untuk bekerjasama dengan orang lain dalam mencapai tujuan bersama.
Berdasarkan uraian-uraian diatas maka peneliti bermaksud mengadakan “PENGARUH TIMBAL BALIK SISWA YANG DI BERI TUGAS INDIVIDU DAN TUGAS KELOMPOK TERHADAP KELULUSAN DI MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS SMA 2 KAB. TEBO”

1.2   Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang akan menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ”Apakah terdapat pengaruh timbal balik siswa yang di beri tugas individu dan tugas kelompok terhadap kelulusan mata pelajaran ekonomi kelas XI ips sma 2 kab. tebo ?”

1.3  Tujuan Penelitian
            Sejalan dengan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara pemberian tugas kelompok dan tugas individu.

1.4  Definisi Istilah/Operasional
Untuk menghindari berbagai penafsiran, maka terlebih dahulu penulis menjelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam skripsi ini :
1.      Metode pengajaran resitasi yaitu suatu metode mengajar yang ditandai dengan adanya tugas dari guru untuk dikerjakan peserta didik di sekolah ataupun di rumah secara perorangan atau berkelompok..
2.      Tugas kelompok adalah suatu proses kelompok yang disokong oleh anggota-anggota kelompok, di mana ada ketergantunagan satu dengan yang lain untuk mencapai suatu tujuan yang disepakati.
3.      Tugas individu adalah tugas yang dikerja secara individual dimana diharapkan seseorang dapat menghubungkan pengetahuan yang telah dimilikinya dengan pengetahuan baru yang akan dipelajarinya.

1.5  Manfaat Penelitian
Adapun kegunaan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1.      Dapat kegunaan sebagai pengembang keilmuan, terutama dalam menambah khasanah kajian pustaka tentang metode pengajaran resitasi.
2.      Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi guru ekonomi dalam memilih strategi pembelajaran yang dapat membuat siswa terlibat secara aktif dan termotivasi dalam proses pembelajaran.
3.      Dapat dijadikan pedoman bagi penulis sebagai seorang calon guru.

1.6  Hipotesis Penelitian
      Berdasarkan latarbelakang, rumusan masalah, dan tujuan penelitian, maka penulis menyimpulkan hipotesis pada penelitian ini adalah terdapat perbedaan hasil belajar antara pemberian tugas kelompok dan tugas individu.

No comments:

Post a Comment