"Pengaruh Timbal Balik Siswa Yang
Di Beri Tugas Individu dan Tugas Kelompok Terhadap Kelulusan Mata Pelajaran
Ekonomi Kelas XI IPS SMA 2 TEBO”
Download disini
Download disini
Oleh : YuliYanto
Nim : A1A110011
Prodoi : Pendidikan Ekonomi
UNIVERSITAS JAMBI
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobil’alamin, ash-sholatu
wassalamu’ala Rosulillah. Atas segala rahmat, taufik dan hidayah Allah SWT,
sehingga penulis mampu menyelesaikan proposal ini dengan
judul : Pengaruh Timbal Balik Siswa Yang
Di Beri Tugas Individu dan Tugas Kelompok Terhadap Kelulusan Mata Pelajaran
Ekonomi Kelas XI IPS SMA 1 TEBO”. Maksud dari penyusunan proposal ini adalah untuk memenuhi syarat dalam
mencapai Nilai Mata Kuliah Seminar
Pendidikan Ekonomi Faklutas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,
Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Jambi.
Dalam penyusunan proposal ini segala upaya telah penulis lakukan untuk
terciptanya kesempurnaan tulisan ini. Dalam menyusun skripsi ini, penulis
senantiasa mendapat bimbingan, bantuan dan petunjuk dari berbagai pihak yang
secara langsung maupun tidak langsung membantu kelancaran penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa proposal ini jauh dari sempurna, ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan. Akhir kata, semoga
penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi khasanah keilmuan. Amin.
Jambi, Februari 2014
Penulis
Download disini
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Proses
belajar adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara siswa dengan guru
dan antara sesama siswa dalam proses pembelajaran. Pengertian interaksi
mengandung unsur saling memberi dan menerima.
Hakekat
belajar adalah suatu proses perubahan sikap, tingkah laku, dan nilai setelah
terjadinya interaksi dengan sumber belajar. Sumber belajar ini selain selain
guru dapat berupa buku, lingkungan, teknologi informasi dan komunikasi atau
sesama pembelajar (sesama siswa). Sedangkan istilah mengajar dalam pengertiannya
adalah kegiatan dalam menciptakan situasi yang mampu merangsang siswa untuk
belajar. Dengan demikian belajar tidak harus merupakan proses transformasi
pengetahuan dari guru kepada siswa. Proses itu merupakan proses pembelajaran.
Tugas guru adalah menciptakan situasi siswa belajar. Berbagai pandangan tentang
bagaimana belajar harus terjadi telah dilontarkan para ahli.
Menyangkut
belajar aktif Piaget tidak menunjuk
hanya pada aksi luar yang ditunjukkan siswa. Ia mencontohkan yang digunakan
oleh Socrates yaitu dengan metode socratik (utamanya Tanya jawab) untuk
mengkondisikan siswa dalam situasi aktif mengkonstruksi sendiri pengetahuannya.
Tugas guru adalah mengungkap apa yang telah dimiliki siswa dan dengan
penalarannya dapat bertanya secara tepat pada saat yang tepat pula sehingga
siswa mampu membangun pengetahuannya melalui penalaran berdasar pengetahuan
awal yang dimiliki siswa tersebut. Bahkan jawaban benar bukan merupakan tujuan
utama. Yang utama ialah bagaimana siswa dapat memperkuat penalaran dan meyakini
kebenaran proses berpikirnya yang tentunya akan membawa kejawaban yang benar.
Hal ini selaras dengan : “penilaian yang berprinsip menyeluruh”, yaitu
penilaian yang mencakup proses dan hasil belajar, yang secara bertahap menggambarkan
perubahan tingkah laku.
Menurut
As’ari (2000) perilaku pembelajaran ekonomi yang diharapkan yaitu, pemberian
informasi, perintah dan pertanyaan oleh guru mestinya hanya sekitar 10% sampai
dengan 30 % selebihnya berasal dari siswa. Siswa mencari informasi, mencari dan
memilih serta menggunakan sumber informasi, siswa mengambil insiatif lebih
banyak, siswa mengajukan pertanyaan, siswa berpartisipasi dalam proses
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajarana, ada penilaian diri dan ada
penilaian sejawat.
Dengan
demikian pembelajaran ekonomi yang bermutu akan terjadi jika proses belajar
yang dialami siswa dan proses mengajar yang dialami oleh guru adalah efektif. Dalam
penilaian, efektifitas proses belajar mengajar haruslah ditinjau keefektifan
komponen yang berpengaruh dalam pembelajaran. Misalnya siswa termotivasi untuk
belajar, materinya menarik, tujuannya jelas, dan hasilnya dapat dirasakan
mannfaatnya. Untuk memperoleh hasil belajar ekonomi yang optimal perlu didukung
oleh kerangka umum kegiatan belajar yang mendukung berlangsungnya proses
belajar, yang dikenal sebagai struktur pengajaran ekonomi. Struktur pengajaran
ini memuat 1). Pendahuluan, 2). Pengembangan, 3). Penerapan dan, 4). Penutup.
Kesiapan siswa dalam belajar disiapkan guru selama tahap pendahuluan, baik
dengan memberikan motivasi, maupun revisi atas kemungkinan bahan yang telah
mereka pelajari namun ada miskonsepsi sebagai apersepsi bagi konsep atau
prinsip baru yang akan dipelajari dalam tahap kedua. Tahap pengembangan
merupakan tahap utama dalam hal siswa belajar materi baru. Sesuai prinsip
belajar aktif, maka tahap ini perlu dikembangkan melalui optimalisasi proses
pembelajaran, misalnya dengan teknik bertanya, penggunaan lembar kerja, diskusi
dan lain sebagainya. Tahap ketiga, penerapan hal-hal yang dipelajari pada tahap
kedua, tahap pelatihan serta penggunaan dan pengembangan penalaran lebih
lanjut. Tahap terakhir dapat berisi pemantapan, merangkum berbagai hal yang
telah dipelajari pada tatap muka yang baru berlangsung dan penugasan. Pada
kegiatan merangkum pun untuk lebih membelajarkan siswa, guru dapat mengembangkan
teknik bertanya.
Agar suatu kegiatan
belajar mengajar menjadi suatu pembelajaran yang bermakna maka kegiatan belajar
mengajar harus bertumpu pada cara belajar siswa aktif (CBSA). Chickering dan
Gamson (Syariffudin,2009) mengungkapkan bahwa dalam belajar aktif siswa harus
melakukan sesuatu yang lebih dari sekedar mendengarkan, untuk bisa terlibat
aktif para siswa itu harus terlibat dalam tugas yang perlu pemikiran tingkat
tinggi seperti tugas analisis, sintesis, dan evaluasi. Oleh karena itu dalam
rangka mewujudkan CBSA guru harus berusaha mencari metode mengajar yang dapat
menyebabkan siswa aktif belajar.
Diantara sekian banyak metode
yang berkembang saat ini ada salah satu metode pengajaran yang memusatkan
pengajarannya pada keaktifan siswa dan menekankan bahwa dalam pembelajaran
siswa bebas berekspresi sehingga mereka merasa nyaman dan menarik dalam mengikuti
pelajaran. Metode pengajaran itu disebut metode pengajaran resitasi. Metode
resitasi adalah suatu metode pengajaran yang mengaktifkan siswa untuk
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru setelah menjelaskan suatu
materi. Tugas-tugas yang dimaksud disini adalah menyelesaikan soal-soal yang
disusun dalam LKS yang dibagikan kepada setiap siswa. Dimana pengerjaan tugas
itu dapat dikerjakan peserta didik di rumah ataupun di sekolah secara
berkelompok maupun secara individual (Sumantri,2001:130).
Belajar kelompok mempunyai tujuan utama agar anak dapat bersosialisasi dan
bekerjasama, terutama untuk kegiatan yang memerlukan pemecahan masalah bersama,
seperti melakukan percobaan, berdiskusi, bermain peran, juga untuk
mendorong agar anak pemalu dan penakut mau berbicara. Anak-anak ini akan merasa
aman jika berbicara dalam kelompok kecil daripada secara klasikal. Melatih anak
belajar kelompok, berarti juga menyiapkan anak untuk menjadi dewasa yang bisa
bekerjasama dengan orang lain. Dalam kenyataan hidup yang membuat manusia
sukses adalah kemampuannya menerapkan kecerdasan untuk bekerjasama dengan orang
lain dalam mencapai tujuan bersama.
Berdasarkan uraian-uraian diatas maka peneliti bermaksud mengadakan “PENGARUH TIMBAL BALIK SISWA YANG DI BERI TUGAS
INDIVIDU DAN TUGAS KELOMPOK TERHADAP KELULUSAN DI MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS
XI IPS SMA 2 KAB. TEBO”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka
yang akan menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ”Apakah
terdapat pengaruh timbal balik siswa yang di beri tugas individu dan tugas
kelompok terhadap kelulusan mata pelajaran ekonomi kelas XI ips sma 2 kab. tebo
?”
1.3
Tujuan Penelitian
Sejalan
dengan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara
pemberian tugas kelompok dan tugas individu.
1.4 Definisi Istilah/Operasional
Untuk
menghindari berbagai penafsiran, maka terlebih dahulu penulis menjelaskan
beberapa istilah yang terdapat dalam skripsi ini :
1.
Metode pengajaran resitasi yaitu suatu metode
mengajar yang ditandai dengan adanya tugas dari guru untuk dikerjakan peserta
didik di sekolah ataupun di rumah secara perorangan atau berkelompok..
2.
Tugas kelompok adalah suatu proses kelompok yang
disokong oleh anggota-anggota kelompok, di mana ada ketergantunagan satu dengan
yang lain untuk mencapai suatu tujuan yang disepakati.
3.
Tugas individu adalah tugas yang dikerja secara
individual dimana diharapkan seseorang dapat menghubungkan pengetahuan yang
telah dimilikinya dengan pengetahuan baru yang akan dipelajarinya.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun kegunaan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1.
Dapat
kegunaan sebagai pengembang
keilmuan, terutama dalam menambah khasanah kajian pustaka tentang metode
pengajaran resitasi.
2.
Dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi guru ekonomi dalam memilih
strategi pembelajaran yang dapat membuat siswa terlibat secara aktif dan
termotivasi dalam proses pembelajaran.
3.
Dapat dijadikan pedoman bagi penulis sebagai
seorang calon guru.
1.6 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan latarbelakang, rumusan masalah,
dan tujuan penelitian, maka penulis menyimpulkan hipotesis pada penelitian ini
adalah terdapat perbedaan hasil belajar antara pemberian tugas kelompok
dan tugas individu.
No comments:
Post a Comment