07MAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Pendidikan pada
hakikatnya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Karena dengan
pendidikan, manusia dapat berdaya guna dan mandiri. Namun, dunia pendidikan
saat ini dihadapkan pada berbagai permasalahan yang sangat kompleks, di mana
sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu menghadapi tantangan zaman yang
akan dapat bertahan. Dalam hal ini, bukan hanya orang tua ataupun masyarakat
saja yang memiliki peran dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Akan
tetapi, guru juga memegang peranan yang sangat penting. Guru adalah salah satu
komponen pendidikan yang sangat berpengaruh terhadap proses belajar mengajar,
sebab guru merupakan ujung tombak yang langsung berhubungan dengan siswa baik
objek belajar maupun subjek belajar. Guru berperan didalam dunia pendidikan
yang bukan hanya mengajar namun guru harus mampu membelajarkan siswa,
memotivasi, serta memfasilitasi siswa sehingga proses belajar mengajar mampu
mencapai tujuan.
Secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan
yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya (Slameto, 2010:2). Belajar membawa perubahan
bagi mereka yang melakukan belajar tersebut. Perubahan tingkah laku bukan hanya
menyangkut pengetahuan saja akan tetapi lebih dari pada itu yaitu perubahan
kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penghargaan, minat, penye-suaian diri,
dan lain-lain yang berhubungan dengan pribadi seseorang. Pada prak-tiknya
pelaksanaan belajar tidak selalu lancar dan berhasil dengan baik. Ter-kadang
dalam proses belajar yang tidak lancar itu diakibatkan karena adanya ham-batan
atau kesulitan siswa dalam belajar. Baik itu kesulitan belajar yang bersumber
dari dalam diri siswa (internal) maupun kesulitan belajar
yang bersumber dari luar diri siswa (eksternal). Secara
umum kesulitan belajar yang di-hadapi siswa bukan hanya pada mata pelajaran
yang bersifat alamiah saja akan tetapi lebih dari pada itu. Mata pelajaran yang
bersifat sosial pun terkadang men-datangkan kesulitan bagi siswa, apalagi apa
yang dipelajari tersebut bersifat abstrak atau belum pernah dialami langsung
oleh siswa tersebut seperti mata pe-lajaran ekonomi khususnya pada pokok
bahasan akuntansi.
Berdasarkan pengamatan
penulis. Pada prakteknya, di SMA Nusantara Kota Jambi mata pelajaran ekonomi
dibagi menjadi 2 pembahasan yaitu 1) pem-bahasan mengenai permasalahan ekonomi
dan 2) pembahasan mengenai perma-salahan akuntasi. Pembahasan ekonomi dibahas
pada semester I untuk kelas XI dan semester II untuk kelas XII sementara itu
pada pembahasan akuntansi dibahas pada semester II untuk kelas XI dan semester
I untuk kelas XII. Dalam kegiatan pembelajaran kedua pembahasan tersebut
diajarkan oleh seorang guru yang mem-punyai latar pendidikan Strata I (S1)
Pendidikan Ekonomi. Berbeda dengan apa yang dibahas dalam pembahasan
ekonomi, pembahasan akuntansi dirasakan lebih sulit oleh siswa. Hal ini
dibuktikan dengan rendahnya hasil belajar siswa pada saat belajar akuntansi
(Tabel 1).
Menurut Simamora (2002:8) Akuntansi merupakan suatu ilmu yang
mem-pelajari tentang proses pengukuran aktivitas ekonomi dalam satuan uang dan
mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak yang berkepentingan. Senada dengan
pendapat tersebut, American Accounting Association (AAA) (dalam Handoko dkk, 2005:3) juga
merumuskan bahwa akuntansi adalah proses mengiden-tifikasikan, mengukur, dan
melaporkan informasi ekonomi dalam sebuah perusa-haan sehingga dimungkinkan
adanya penilaian dan pengambilan keputusan bagi mereka yang menggunakan
informasi. Selain itu, American Institute of Certifiet Publik
Accountang (AICPA)
mengemukakan bahwa akuntansi adalah seni pen-catatan, pengelompokkan, dan
pengikhtisaran menurut cara yag berarti dan dinya-takan dalam nilai uang.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah suatu
bidang ilmu yang mempelajari tentang proses pencatatan, pengidentifikasian,
pengelompokkan, mengukur, pengikhtisaran, dan setelah itu dilakukan pelaporan
informasi dan mengkomunikasikannya kepada pihak yang berkepentingan.
Dalam kehidupan
sehari-hari penerapan akuntansi memiliki peranan yang sangat penting. Tidak
hanya digunakan untuk kepentingan bisnis. Akan tetapi, da-lam kehidupan
sehari-hari pun memerlukan akuntansi sebagai dasar perhitungan yang efektif.
Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran akuntansi tersebut diper-lukan
pemahaman yang cukup pula dari peserta didik. Pada proses pembelajaran,
akuntansi sarat akan hitungan. Sementara apa yang dihitung itu sendiri
merupakan sesuatu yang abstrak dan dalam jumlah yang besar. Sehingga apa yang
telah di-jelaskan oleh guru sulit dipahami oleh siswa.
Hasil pengamatan
penulis pada saat Praktek Kerja Lapangan sejak tanggal 1 April sampai dengan 30
Mei 2011 menunjukkan bahwa masih sulitnya siswa dalam menganalisis transaksi
akuntansi yang ditunjukkan dengan hasil belajar yang dicapai masih dibawah
rata-rata, lambatnya dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, dan terkadang
siswa acuh tak acuh terhadap tugas yang di-berikan sehingga dalam proses
penyusunan ayat jurnal penyesuaian dan kertas kerja masih banyak mengalami
kesalahan, dan berpengaruh pada hasil belajar yang dicapai.
Tabel 1. Rata-rata hasil belajar siswa kelas
XI IS SMA Nusantara Kota Jambi
NO
|
KELAS
|
JUMLAH SISWA
|
NILAI RATA-RATA
|
KKM
|
1
|
XI IS I
|
37 siswa
|
66,74
|
70,00
|
2
|
XI IS 2
|
35 siswa
|
66,64
|
70,00
|
Sumber: Data dari guru mata pelajaran ekonomi
SMA Nusantara TA 2010/2011
Berdasarkan tabel di
atas, dapat disimpulkan bahwa masih rendahnya hasil belajar akuntansi siswa
yang dibuktikan dengan rendahnya nilai rata-rata siswa di-bandingkan dengan
Keriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu sebesar 70,00. Kelas XI IS I dengan
jumlah 37 siswa memperoleh nilai rata-rata 66,74 sementara itu kelas XI IS 2
memperoleh nilai rata-rata 66,64. Hal ini dapat disebabkan karena adanya
gangguan atau kesulitan belajar yang dialami oleh siswa. Salah satu kesulitan
yang banyak ditemui oleh siswa yaitu pada saat menganalisis tran-saksi
akuntansi khususnya pada materi Ayat Jurnal Penyesuaian.
Sejalan dengan itu,
hasil wawancara dengan Sabrina dan Yudi (siswa SMA Nusantara) pada tanggal 21
September 2011 mengatakan bahwa pokok ba-hasan akuntansi merupakan pokok
bahasan yang sangat sulit untuk di pahami ka-rena dalam pembelajaran tersebut
terdapat unsur perhitungan yang abstrak dan tidak memiliki rumus seperti halnya
pelajaran yang menggunakan perhitungan lainnya.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengetahui
apa penyebab kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam proses pembelajaran
akun-tansi yaitu dengan judul “Penyebab Kesulitan Siswa dalam MenganalisisTransaksi Akuntansi dan
Hubungannya dengan Hasil Belajar Akuntansi (Studi pada Materi Ayat Jurnal Penyesuaian Di SMA Nusantara Kota Jambi)”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian
pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.
Faktor apakah yang paling dominan menyebabkan kesulitan siswa
dalam menganalisis transaksi akuntansi pada materi ayat jurnal penyesuaian di
SMA Nusantara Kota Jambi?
2.
Apakah terdapat hubungan antara kesulitan siswa dalam
menganalisis transaksi akuntansi dengan hasil belajar akuntansi siswa di SMA
Nusantara Kota Jambi?
1.3 Pembatasan Masalah
Agar permasalahan
menjadi fokus, terarah, dan tidak salah penafsiran maka penulis membatasi
masalah yaitu:
1)
Yang menjadi subjek penelitian ini adalah suluruh siswa kelas XII IS di SMA
Negeri Nusantara.
2)
Menganalisis transaksi akuntansi pada pokok bahasan ayat jurnal penyesuaian.
3)
Faktor penyebab yang diteliti yaitu faktor Internal dan faktor eksternal siswa.
1.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini adalah:
Ha: Terdapat hubungan
yang positif antara kesulitan siswa dalam menganalisis transaksi akuntansi
dengan hasil belajar akuntansi siswa SMA Nusantara Kota Jambi.
Ho: Tidak terdapat
hubungan antara kesulitan siswa dalam menganalisis transaksi akuntansi dengan
hasil belajar akuntansi siswa SMA Nusantara Kota Jambi.
1.5 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah
yang diteliti, maka tujuan penelitian adalah untuk:
1.
Mengetahui faktor apa yang paling dominan menyebabkan kesulitan
siswa dalam menganalisis transakasi akuntansi pada pokok bahasan Ayat jurnal
penyesuaian.
2.
Mengetahui hubungan antara faktor kesulitan siswa dengan hasil
belajar akuntansi siswa di SMA Nusantara Kota Jambi.
1.6 Manfaat Penelitian
1)
Manfaat Teoretis
Secara teoretis
penelitian ini dapat memberikan dan menambah khasanah kajian pustaka khususnya
tentang mengenai faktor- faktor penyebab kesulitan menganalisis bagi siswa pada
mata pelajaran ekonomi pokok bahasan ayat jurnal penyesuaian.
2)
Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini
dapat dijadikan acuan bagi guru mata pelajaran ekonomi dalam upaya meningkatkan
kemampuan menganalisis di bidang akuntansi.
Download Di sini
1.7 Definisi Operasional
1) Kesulitan siswa dalam
Menganalisis transaksi akuntansi merupakan kondisi di mana siswa tidak dapat
belajar akibat adanya gangguan-gangguan yang dialami siswa yang berasal dari
dalam diri siswa (internal) yaitu:
1.
Kondisi psikologi yang terdiri dari tingkat intelegensi siswa,
motivasi belajar, konsentrasi belajar, kebiasaan belajar, kepercayaan diri, dan
kacakapan belajar; dan
2.
Kondisi fisiologis siswa yang terdiri dari masalah pendengaran,
masalah penglihatan, dan kesehatan mental.
Gangguan yang berasal dari luar diri siswa (Eksternal) meliputi:
1.
Lingkungan keluarga yang terdiri dari broken home, kurangnya kontrol orang tua dan kondisi ekonomi keluarga;
2.
Lingkungan sekolah yang terdiri dari cara guru memberikan
pelajaran, kelengkapan bahan bacaan, kondisi dan letak gedung sekolah, dan
bahan pelajaran tidak sesuai dengan kemampuan; dan
3.
Lingkungan masyarakat yang terdiri dari aktif berorganisasi,
teman sepermainan, dan kondisi tempat tinggal.
Gangguan tersebut
ditandai dengan menurunnya hasil belajar dan/atau kurang mampunya siswa dalam
memahami pelajaran yang telah diberikan oleh guru dalam mata pelajaran ekonomi
pada materi ayat jurnal penye-suaian.
2)
Hasil belajar merupakan nilai yang diperoleh siswa setelah melakukan proses
pembelajaran yang dinyatakan dalam bentuk angka.