Tuesday, May 23, 2017

Judul skripsi pendidikan ekonomi



PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) TERHADAP
 HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII
SMP NEGERI 30 MUARO JAMBI

Usulan proposal untuk skripsi
Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial
Prodi pendidikan ekonomi

Diajukan Oleh :
Yulianto
(A1A110011)







PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI






BAB I

PENDAHULUAN


1.1         Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu proses pembentukan kepribadian manusia. Sebagai suatu proses pendidikan tidak hanya berlangsung pada satu saat saja akan tetapi berlangsung secara berkelanjutan tanpa dibatasi adanya usia yang biasanya disebut dengan istilah pendidikan seumur hidup (long life education). Pendidikan menjadi suatu yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar mampu bersaing dengan sesamanya.
Belajar merupakan suatu proses yang dibutuhkan oleh manusia untuk memperoleh pengetahuan. Belajar dapat didefiniskan sebagai usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk mengubah tingkah laku secara menyeluruh yangdiperoleh melalui proses mendapatkan pengalaman-pengalaman yang berhubungan dengan lingkungan sekitarnya (Slameto, 2003:2). Proses belajar yang dilakukan sebagai upaya mendapatkan perubahan tingkah laku tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Proses belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor yang bersifat internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam siswa. Faktor tersebut meliputi sikap belajar, motivasi belajar,  konsentrasi belajar, mengolah bahan belajar, menyimpan perolehan hasil belajar, menggali hasil belajar yang tersimpan, kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar, rasa percaya diri siswa, inteligensi dan keberhasilan belajar, kebiasaan belajar dan cita-cita siswa. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari lingkungan belajar siswa. Faktor tersebut meliputi guru sebagai pembelajar, prasarana dan sarana pembelajaran, kebijakan penilaian, lingkungan sosial siswa di sekolah, serta kurikulum sekolah (Dimyati, 1994:225).
Menurut Sardiman A.M. ( 2000:2), proses pembelajaran mengandung suatu arti adanya kegiatan interaksi dari tenaga pengajar yang melaksanakan tugas pembelajaran di satu pihak, dengan warga belajar (murid) yang sedang melaksanakan kegiatan belajar di pihak lain. Sehingga guru sebagai tenaga pengajar memiliki tugas memberikan fasilitas dan kemudahan untuk suatu kegiatan belajar murid dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal. Pada kenyataannya masih ada murid yang menunjukkan gejala tidak dapat mencapai hasil belajar yang diharapkan. Beberapa murid menunjukkan nilai-nilai yang rendah meskipun telah diberikan kondisi (waktu, materi) yang sama dan diusahakan dengan sebaik-baiknya oleh guru.
Hasil belajar siswa dalam setiap mata pelajaran tentu bervariasi namun setiap guru mengharapkan siswa memperoleh hasil belajar optimal dan berhasil mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM). Akan tetapi kenyataan ini tentu kadang bertolak dari harapan guru, dalam pembelajaran kadang kala siswa memperoleh nilai yang tidak sesuai harapan. Keberhasilan belajar siswa tentu dipengaruhi oleh banyak faktor. Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa adalah faktor eksternal yakni berasal dari guru. Penggunaan metode mengajar atau model pembelajaran akan berdampak pada motivasi belajar siswa. Kurang bervariasinya guru dalam menggunakan metode dan media pembelajaran membuat siswa tidak memiliki minat dalam mengikuti pembelajaran di kelas yang berdampak terhadap hasil belajar siswa yang rendah.
Berbicara mengenai hasil belajar siswa, dari hasil observasi yang dilakukan pada semester I tahun ajaran 2014/2015 lalu diperoleh data yang menunjukkan bahwa nilai ulangan harian siswa kelas VIII SMP Negeri 30 Muaro Jambi yang diperoleh dari guru ekonomi menunjukkan dari 29 siswa hanya 10 siswa yang mendapatkan nilai diatas batas ketuntasan minimal. Sementara itu, dari proses belajar yang dilakukan terlihat masuh banyak guru yang menggunakan metode belajar konvensional. Penggunaan metode mengajar yang kurang bervariasi akan menimbulkan kebosanan pada siswa dan pada akhirnya berakibat pada pencapaian hasil belajarnya.
Untuk mengatasi hal ini salah satu cara penerapan model pembelajaran yang dapat digunakan adalah pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa sebagai pusat belajar. Dalam hal ini salah salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan sebagai alternatif guru di sekolah untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). Teams Games Tournament (TGT) adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, dan suku kata atau ras yang berbeda. Sehingga siswa dapat saling membantu dalam menyelesaikan permasalahan pembelajaran yang dihadapi.
Di dalam model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini siswa dituntut untuk menyelesaikan soal-soal yang diberikan secara perorangan sebagai uji pemahaman. Model ini juga memberikan kesempatan kepada siswa waktu berfikir lebih banyak menjawab dan membantu satu sama lain sehingga pembelajaran yang dilalui oleh siswa menjadi sebuah pembelajaran yang bermakna. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini diharapkan dapat menumbuhkan berbagai kegiatan belajar siswa dengan kata lain terciptalah interaksi edukatif. Dalam interaksi ini guru berperan sebagai penggerak atau pembimbing sedangkan siswa sebagai penerima atau yang dibimbing. Proses interaksi ini akan berjalan baik apabila siswa banyak aktif dibandingkan guru.
Berdasarkan uraian di atas maka diperlukan berbagai variasi dalam mengajar, dengan menggunakan model pembelajaran tipe TGT ini memungkinkan aktivitas pembelajaran menjadi aktif dan tidak menjemukan sehingga nanti akan memberikan dampak positif terhadap hasil belajar. Oleh sebab itu, untuk mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini dapat mempengaruhi hasil belajar siswa maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 30 Muaro Jambi Tahun Ajaran 2014/2015”.

1.2         Batasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih terfokus maka peneliti membuat batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.      Hasil belajaryang diukur adalah kemampuan kognitif jenjang C1, C2, C3 dan C4.
2.      Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe TGT.


1.3         Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.      Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas VII di SMP Negeri 30 Muaro Jambi Tahun Ajaran 2014/2015?
2.      Bagaimana hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas VII di SMP Negeri 30 Muaro Jambi Tahun Ajaran 2014/2015 setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT?
3.      Apakah terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) terhadap hasil belajar ekonomi siswa VII di SMP Negeri 30 Muaro Jambi Tahun Ajaran 2014/2015?

1.4         Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1.      Untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas VII di SMP Negeri 30 Muaro Jambi Tahun Ajaran 2014/2015.
2.      Untuk mengetahui hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas VII di SMP Negeri 30 Muaro Jambi Tahun Ajaran 2014/2015 setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
3.      Untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas VII di SMP Negeri 30 Muaro Jambi Tahun Ajaran 2014/2015.

1.5         Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:
1)      Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian pustaka mengenai model pembelajaran.
2)      Praktis
Bagi guru: sebagai motivasi untuk meningkatkan keterampilan memilih strategi pembelajaran yang bervariasi dan dapat memperbaiki sistem pengajaran sehingga memberikan layanan yang terbaik bagi siswa. Selain itu, guru dapat memilih model pembelajaran yang efektif.
Bagi siswa: siswa akan lebih aktif dalam berfikir dan ikut terlibat dalam pembelajaran. Selain itu, siswa yang mengalami kesulitan belajar dan berkomunikasi akan terbantu sehingga cepat paham serta tidak jenuh.
Bagi peneliti: dapat mempelajari lebih dalam model TGT serta mendapat pengalaman dan pengetahuan yang dapat dijadikan bekal dikemudian hari.

1.6         Definisi Operasional
Definisi operasional dimaksudkan untuk menghindari penafsiran istilah-istilah yang beragam dan memberikan gambaran yang lebih jelas. Adapun istilah-istilah yang perlu dijelaskan dalam penelitian ini adalah:
  1. Hasil belajar adalah keseluruhan perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dicapai siswa pada mata pelajaran tertentu setelah mengalami proses belajar di sekolah dan dinyatakan dalam bentuk angka atau huruf. Adapun indikator yang digunakan adalah hasil post-test.
  2. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah suatu cara belajar siswa aktif dengan mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan belajar tim yang menerapkan unsur permainan turnamen untuk memperoleh poin bagi skor tim mereka.